Pendidikan Anak : Proposal Pendidikan Anak
Proposal
adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu
kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu
dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan
kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan
pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat
membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk
“Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai
standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya.
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya.
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
- Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
- Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
- Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.
Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :
- nama proposal
- pendahuluan
- tujuan
- bentuk/jenis kegiatan
- pelaksanaan
- panitia pelaksana (terlampir)
- biaya/dana (rincian terlampir)
- harapan
- lampiran
Berikut ini salah contoh proposal pendidikan anak :
PROPOSAL PENDIRIAN
”PAUD ”
(Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Kompetensi dan Bernuansa Lokal)
Yayasan Wakaf Paramadina
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
- 1. Profil Lembaga
Nama : Baitulmâl Paramadina
Alamat : Pondok Indah Plaza III Jalan Tb. Simatupang Jakarta Selatan 12310 Telp: 021-7651611 Fax:021-7652015
Bidang penanganan : Pendidikan
Fokus penanganan : Pemberian beasiswa pendidikan dan bantuan pendirian sekolah gratis bagi anak usia dini
Fungsi lembaga : Developmental (membangun potensi masyarakat)
Pelaksana Harian : Zaini Miftah .SE
- 2. Gambaran kondisi sosial ekonomi dan masalah yang dihadapi masyarakat sasaran aksi sosial
Tingkat partisipasi masyarakat Indonesia
dalam bidang pendidikan bagi anak usia dini sangat rendah. Jika
dibandingkan dengan Vietnam yang telah mencapai 43 persen, Filipina 27
persen, Thailand 86 persen, serta Malaysia 89 persen. Di Indonesia pada
tahun 2005-2006 hanya sekitar 10,10 persen dari total 28 juta anak usia
0-6 tahun yang terserap dalam sekotr pendidikan.
Sebanyak 73 persen atau 20,4 juta anak
belum mendapat pendidikan usia dini. Sisanya, 27 persen atau 7,5 juta
anak sudah mengenyam PAUD seperti membaca dan berhitung yang dilakukan
lembaga-lembaga nonformal, di antaranya kelompok bermain dan tempat
penitipan anak (TPA) (Media Indonesia, 10 Juli 2006).
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat
dalam pola pendidikan pra sekolah sebagian besar disebabkan oleh
pengaruh kemiskinan yang melekat di sebagian besar kelompok masyarakat
di Indonesia. Tingkat kemiskinan yang tinggi menyebabkan banyak keluarga
yang kesulitan dalam menyekolahkan anak mereka terutama di tataran
pendidikan pra sekolah (PAUD). Oleh karena itu diperlukan suatu upaya
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Yayasan Asih sebagai lembaga yang turut
membantu pemerintah (khususnya Departemen Pendidikan Nasional) dalam
mengatasi masalah tersebut merasa penting untuk dilakukan upaya-upaya
yang terarah dalam meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat miskin
dalam bidang pendidikan pra sekolah (PAUD). Sampai sejauh ini, lembaga
ini telah membangun sekolah-sekolah alternatif di beberapa wilayah di
daerah Jakarta, Depok, Bekasi Jawa Barat dan Tanggerang. Namun, masalah
yang muncul kemudian adalah bahwa ternyata bukan hanya fasilitas fisik
yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut, tapi juga diperlukan
upaya-upaya pemberdayaan masyarakat yang nantinya akan menjadi
tenaga-tenaga pengelola sarana pendidikan tersebut. Salah satu bentuknya
adalah dengan memberdayakan masyarakat (khususnya Ibu dan anggota
posyandu) sekitar sebagai tenaga pengajar di sekolah-sekolah alternatif
di beberapa wilayah tersebut.
PENDAHULUAN
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari
anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun.
Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah.
Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50%
menjadi 80%. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian/kajian yang
dilakukan oleh Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas tahun 1999 menunjukkan
bahwa hampir pada seluruh aspek perkembangan anak yang masuk TK
mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada anak yang tidak masuk TK di
kelas I SD. Data angka mengulang kelas tahun 2001/2002 untuk kelas I
sebesar 10,85%, kelas II sebesar 6,68%, kelas III sebesar 5,48%, kelas
IV sebesar 4,28, kelas V sebesar 2,92%, dan kelas IV sebesar 0,42%.Data
tersebut menggambarkan bahwa angka mengulang kelas pada kelas I dan II
lebih tinggi dari kelas lain.
Diperkirakan bahwa anak-anak yang
mengulang kelas adalah anak-anak yang tidak masuk pendidikan prasekolah
sebelum masuk SD. Mereka adalah anak yang belum siap dan tidak
dipersiapkan oleh orangtuanya memasuki SD. Adanya perbedaan yang besar
antara pola pendidikan di sekolah dan di rumah menyebabkan anak yang
tidak masuk pendidikan taman kanak-kanak (prasekolah) mengalami kejutan
sekolah dan mereka mogok sekolah atau tidak mampu menyesuaikan diri
sehingga tidak dapat berkembang secara optimal. Hal ini menunjukkan
pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak usia prasekolah.
Usia 4-6 tahun, merupakan masa peka bagi
anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan
seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan
fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan
dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,
sosial emosional,konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan
nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang
sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak
tercapai secara optimal.
Peran pendidik (orang tua, guru, dan
orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi
anak 4 – 6 tahun. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui
kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dengan
bermain anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan.
Selain itu bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, orang lain
dan lingkungan. Atas dasar hal tersebut di atas, maka kurikulum
dikembangkan dan disusun berdasarkan tahap perkembangan anak untuk
mengembangkan seluruh potensi anak.
II. PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini)
PAUD adalah suatu wadah pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak usia emapt tahun sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada dasarnya
ada lima kunci pelayanan anak usia dini yang dapat diidentifikasi di
Indonesia, secara ringkas dapat dilihat sebagai berikut :
III. FUNGSI, TUJUAN, TARGET
a. Fungsi
Fungsi PAUD adalah:
a. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
c. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.
d. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
e. Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak.
f. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar ( kemampuan baca tulis)
b. Tujuan
Membantu anak didik mengembangkan
berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan
nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
c. Target
Target yang hendak dicapai melalui PAUD antara lain adalah :
- Anak dapat menyesuikan diri menghadapi pendidikan selanjutnya
- Anak memiliki etika dalam pergaulan
- Anak dapat bersosialisasi diri
IV. RUANG LINGKUP PAUD
Ruang lingkup PAUD meliputi aspek perkembangan:
1. Moral dan Nilai-nilai Agama.
2. Sosial, Emosional dan Kemandirian.
3. Kemampuan Berbahasa.
4. Kognitif.
5. Fisik/motorik, dan
6. Seni.
1. Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku melalui Pembiasaan
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan
merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam
kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Bidang
pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi
pengembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial,
emosional dan kemandirian. Dari program pengembangan moral dan
nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap
Tuhan yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar
agar anak menjadi warga negara yang baik. Program pengembangan sosial
dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan
emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun
dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri
dalam rangka kecakapan hidup.
2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
Pengembangan kemampuan dasar merupakan
kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan
kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Pengembangan
kemampuan dasar tersebut meliputi:
a. Kemampuan berbahasa.
Pengembangan ini bertujuan agar anak
mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat,
mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat
berbahasa Indonesia.
b. Kognitif.
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan
kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat
menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak
untuk mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan akan
ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah,
mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir
teliti.
c. Fisik/motorik.
pengembangan ini bertujuan untuk
memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan
kemampuan mengelola,mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta
meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
d. Seni.
Pengembangan ini bertujuan agar anak
dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya,
mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.
V. STANDAR KOMPETENSI LINTAS KURIKULUM
Kompetensi lintas kurikulum merupakan
kompetensi kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat, serta
kecakapan hidup yang diperlukan anak untuk mencapai seluruh potensi
dalam kehidupan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang dibakukan yang
harus dicapai oleh anak melalui pengalaman belajarnya. Standar
kompetensi ini meliputi:
- Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
- Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.
- Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik, pola, struktur, dan hubungan.
- Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.
- Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup dan teknologi, serta meggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
- Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis dan historis.
- Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat yang beradab.
- Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
- Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.
VI. PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan
prasekolah dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang
telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada
pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan
pembelajaran pada anak TK dan RA hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu:
- Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
- Siklus belajar anak selalu berulang.
- Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
- Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
- Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus
senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah
anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai
optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun
psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan
demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan
melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek
perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak.
c. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak usia TK dan RA. Upaya-upaya
pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam
situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode,
materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.
Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi anak. Bermain bagi anak merupakan proses kreatif
untuk bereksplorasi, dapat mempelajari keterampilan yang baru dan dapat
menggunakan simbol untuk menggambarkan dunianya. Ketika bermain mereka
membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya. Pendidik
mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan bermain anak.
d. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang
dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang
menarik minat anak. Tema sebagai alat/sarana atau wadah untuk
mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tema diberikan dengan tujuan:
• Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh.
• Memperkaya perbendaharaan kata anak.
Jika pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan tema, maka pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran
hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak,
sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan agar
anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
e. Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan
inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang
menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk
berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu dalam pengelolaan
pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak
hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses
pembelajaran.
f. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan
sedemikian menarik dan menyenangkan sehingga anak selalu betah dalam
lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan
fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam
bermain. Penataan ruang harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam
bermain sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun dengan
temannya dapat dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam
pembelajaran hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar
dengan memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan kemampuan
interpersonalnya sehingga anak merasa senang walaupun antar mereka
berbeda (perbedaan individual). Lingkungan hendaknya tidak memisahkan
anak dari nilai-nilai budayanya yaitu dengan tidak membedakan nilainilai
yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.
Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.
g. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk
mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup
didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi
serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan
hidupnya.
2. Penilaian
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan
dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak yang dilakukan
dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara
terus menerus, sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan
tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu. Berbagai alat
penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan
kemampuan dan perilaku anak, antara lain:
- Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauhmana ketrampilan anak berkembang.
- Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.
- Penugasan (Project) merupakan tugas yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan menanam biji.
- Hasil karya (Product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.
LOKASI KEGIATAN YAYASAN WAKAF PARAMADINA
- Paud Melati Jl. Rayata Pos Rt 02/04 Cimpaeun Depok Jawabarat
- Paud Cendrawasih Kp. Serab Rt 04/02 Kel. Tirta Jaya Kec. Sukmajaya Depok
- Paud Bahagia Kp Curug Rt 01/06 No. 48 Sawangan Depok
- Paud Permata Bunda Jl. Arsyad Rt 03/02 No.20 Grogol Limo Depok
- Paud Al-Hasanah Kp. Malela Rt 02/18 Pancoran Mas Depok
- Paud JL.Kembang Beji Gg. H, Encat No.51 Rt 06/13 Beji-Depok 16421
SASARAN KEGIATAN
Sasaran Kegiatan PAUD adalah anak-anak yang berasal dari keluarga miskin
WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan PAUD dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan belajar mengajar berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah
ANGGARAN
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Harapan kami mewujudkan visi ‘Membangun Generasi Berkarakter” di negara ini, bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat
memberikan manfaat bagi anak bangsa. Akhirnya hanya kepada Dia yang
Maha Pengasih, kita kembalikan segala urusan. Semoga Dia memudahkan
urusan hamba-hambaNya yang ingin berbuat baik terhadap sesama.
Jakarta, Juni 2009
Baitulmâl Paramadina
Yayasan Wakaf Paramadina
Zaini Miftah Hendro Martowardojo
Pelaksana Harian Pembina
Proposal pendidikan anak yang di atas masih memiliki sedikit kekurangan yaitu pada bagian anggaran. Anda bisa lihat pada bagian tidak dijabarkan secara detail bahkan tidak ada isinya sama sekali. Ketika Anda membuat proposal pendidikan anak hendaknya langkah-langkah di atas diikuti dan anggaran dijabarkan sedetail mungkin.
Beberapa Kelebihan dari IDN POKER NAGA368 ADALAH :
ReplyDelete→ MINIMAL DEPOSIT DAN WITHDRAW HAYA Rp. 20.000,-
→ PROSES DEPOSIT DAN WITHDRAW YANG SANGAT CEPAT KURANG DARI 3 MENIT.
→ 100% NO ADMIN & NO ROBOT, MURNI PLAYER VS PLAYER.
→ JACKPOT PULUHAN HINGGA RATUSAN JUTA RUPIAH.
Nikmati juga PROMO-PROMO yang disediakan oleh IDN POKER NAGA368:
→ BONUS CASHBACK 0,3% - 0,5% DIBAGIKAN SETIAP HARI KAMIS SIANG.
→ BONUS REFERRAL 20% SEUMUR HIDUP!
→ BONUS NEW MEMBER 15%
→ BONUS NEXT DEPOIST 10%
Bandar Poker Online
Agen Poker Online
agen poker terbaik
Poker Online
Bandar Domino Online
Agen Domino Online
Cerita Dewasa
Bandar Ceme
Agen Domino Online